Soft Lens atau Kacamata di Bali?

Dengan iklim tropis Bali, pertanyaannya bukan sekadar memilih kacamata atau lensa kontak, melainkan kapan sebaiknya Anda menggunakan masing-masing, sesuai gaya hidup.

Lensa Kontak: Praktis, tapi Perlu Hati-Hati

Lensa kontak bisa menjadi pilihan praktis, terutama untuk olahraga tertentu di dalam ruangan seperti fitness atau yoga, di mana kacamata bisa terasa mengganggu.


Namun, ada batasannya:


Tidak dianjurkan untuk olahraga air (berenang, selancar, diving) atau olahraga kontak (tinju, bela diri), karena meningkatkan risiko infeksi dan cedera mata.

Untuk aktivitas luar ruangan seperti lari atau bersepeda, lensa kontak tidak melindungi dari debu atau angin. Solusi terbaik adalah menggunakannya bersama kacamata hitam.



👉 Jika tetap ingin memakainya, gunakan lensa kontak harian sekali pakai dan buang setelah digunakan untuk meminimalkan risiko.

Kacamata: Nyaman dan Melindungi Setiap Hari

Kacamata tetap menjadi pilihan paling aman dan nyaman untuk kehidupan sehari-hari di Bali.


Membiarkan mata “bernapas” alami, mengurangi kelelahan dibandingkan memakai lensa kontak seharian.

Memberi perlindungan dari debu, angin, nyamuk, hingga serangga kecil saat berkendara dengan skuter.

Dengan lensa berlapis UVA/UVB protection, kacamata menjaga mata dari teriknya sinar matahari tropis.



Selain itu, kacamata lebih tahan lama, mudah dirawat, dan sehat digunakan dalam jangka panjang.

Saran dari Optician

Di Maison Mata, kami sering merekomendasikan kombinasi keduanya:


Kacamata sebagai pilihan utama sehari-hari.

Lensa kontak hanya untuk aktivitas tertentu yang membutuhkannya.



Pemeriksaan mata manual oleh optician dan optometrist kami menjamin presisi dan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan sekadar mesin otomatis.


👉 Kunjungi butik kami di Canggu, Ubud, Seminyak, atau Sanur untuk pemeriksaan mata gratis, sekaligus temukan koleksi kacamata handmade dan lensa premium (Zeiss, Hoya, Essilor).